Rumah Sederhana

Project Name : Rumah Sederhana
Principal Architect : Amelia Septifani ,ST.
Architecture Firm : Tropis Hijau Architectural
Owner : Ibu Toifah
Location : Malang - Indonesia
Status : Development Progress
Land Area : 29.17 m2
Building Area : 26.28 m2
Year : 2015

Rumah tinggal ini berada di tengah perkampungan yang cukup padat. Pemilik membeli rumah tersebut untuk selanjutnya melakukan renovasi terhadap beberapa bagian agar lebih layak untuk ditempati. Rumah tinggal ini bukan digunakan sebagai rumah pribadi namun sebagai rumah kontrakan atau rumah untuk disewakan kepada orang lain. 

Perspektif tampak depan
Perpektif samping rumah

Rumah tinggal ini dibangun dengan konsep sederhana yang tetap dipertahankan dengan perkiraan biaya renovasi yang minimal. Meskipun begitu, rumah tinggal haruslah tetap memenuhi syarat rumah sehat. Beruntung rumah tinggal ini berada di posisi pojok (hook). Posisi tersebut sangat menguntungkan.

Pada kondisi eksisting, rumah ini hanya terdiri dari 1 lantai bangunan. Tinggi bangunan tergolong pendek sekitar 2 m untuk tinggi dinding dan sekitar 5 m untuk tinggi keseluruhan bangunan, sehingga memberi kesan sempit dan "sumpek". Rumah ini sebelumnya hanya terdiri dari 3 ruang yaitu ruang tamu, ruang tidur, dan dapur tanpa km/wc. Tiga ruang tersebut dibatasi oleh dinding pembatas tanpa pintu. Bentuk atap eksisting yaitu atap pelana dengan material menggunakan seng.

Denah Rumah Tinggal Sederhana

Dalam proses renovasi, rumah tinggal ini tetap berlantai 1 tanpa penambahan jumlah lantai. Dinding bangunan ditinggikan menjadi 3,2 m agar memberi kesan lega pada rumah yang kecil. Bagian belakang ada penambahan satu ruang yaitu km/wc yang bersebelahan dengan dapur. DInding pembatas antar ruang tetap dibiarkan terbuka agar tidak terjadi lorong. Khusus untuk ruang tidur, penghuni dibebaskan memakai penyekat ruang yang dapat dibongkar pasang.

Pada setiap ruang diberi bukaan jendela dan lubang angin agar udara didalam ruang dapat mengalir. Untuk km/wc menggunakan glassblock agar cahaya dapat diteruskan kedalam ruangan didalamnya. Dinding km/wc dibuat dengan tinggi 2 m agar memberi kesan tidak "sumpek". Atap bangunan berbentuk pelana bertingkat dan menggunakan material genteng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar